BAB I
Latar Belakang
Secara umum, perkembangan teknologi informasi ini mengganggu hak privasi individu. Bahwa banyak sekarang penggunaan komputer sudah di luar etika penggunaannya, misalnya: dengan pemanfaatan teknologi komputer, dengan mudah seseorang dapat mengakses data dan informasi dengan cara yang tidak sah. Belum lagi ada sebagian orang yang memanfaatkan komputer dan internet untuk mengganggu orang lain dengan tujuan sekedar untuk kesenangan serta hobinya. Adapula yang memanfaatkan teknologi komputer ini untuk melakukan tindakan kriminal. Bukan suatu hal yang baru bila kita mendengar bahwa dengan kemajuan teknologi ini, maka semakin meningkat kejahatan dengan memanfaatkan teknologi informasi ini.
Pada perkembangannnya, beberapa faktor negatif terjadi berkaitan dengan penggunaan sistem informasi oleh manusia, mengingat dalam menggunakan komputer, pengguna berhubungan dengan sesuatu yang tidak tampak. Dibalik kecepatan, kecermatan dan keotomatisan dalam memproses pekerjaan, ternyata teknologi informasi memuat dilemadilema etis sebagai akibat sampingan dari adanya unsur manusia sebagai pembuat, operator dan sekaligus penggunanya.
BAB II
PEMBAHASAN
A.
Pengertian ETIKA dan SISTEM INFORMASI
Etika adalah ilmu tentang apa yang baik
dan apa yang buruk dan tentang hak dan kewajiban moral (akhlaq); kumpulan asas
atau nilai yang berkenaan dengan akhlaq; nilai yang mengenai nilai benar dan
salah, yang dianut suatu golongan atau masyarakat. (Kamus Besar Bahasa Indonesia,
1989).
Etika adalah
suatu ilmu yang membahas etika bagaimana dan mengapa kita mengikuti tugas suatu
ajaran moral tertentu atau bagaimana kita mesti mengambil sikap yang
bertanggung jawab berhadapan dengan pelbagai ajaran moral. (Suseno, 1987).
Etika
sebenarnya lebih banyak bersangkutan dengan prinsip-prinsip dasar pembenaran
dalam hubungan tingkah laku manusia. (Kattsoff, 1986).
Sistem informasi memiliki definisi yang
berbeda menurut para ahli, namun secara umum, sistem informasi adalah kombinasi
dari teknologi informasi dan aktivitas orang yang menggunakan teknologi itu
untuk mendukung operasi dan manajemen. Istilah ini digunakan untuk merujuk
tidak hanya pada penggunaan organisasi teknologi informasi dan komunikasi
(TIK), tetapi juga untuk cara di mana orang berinteraksi dengan teknologi ini
dalam mendukung proses bisnis.
Sementara ada juga definisi lain yang
mengatakan kalau sistem informasi adalah kumpulan informasi di dalam sebuah
basis data menggunakan model dan media teknologi informasi digunakan di dalam
pengambilan keputusan bisnis sebuah organisasi. Di dalam suatu organisasi,
informasi merupakan sesuatu yang penting di dalam mendukung proses pengambilan
keputusan oleh pihak manajemen. Sistem ini memanfaatkan perangkat keras dan
perangkat lunak komputer, prosedur manual, model manajemen dan basis data.
B. MANFAAT SISTEM INFORMASI
1. Memberikan informasi yang sudah terjamin kebenarannya.
2. Lebih Efisien.
3. Meningkatkan kemampuan dalam mengambil keputusan.
4. Meningkatkan kualitas informasi.
5. Lebih terjamin ke amanannya.
2. Lebih Efisien.
3. Meningkatkan kemampuan dalam mengambil keputusan.
4. Meningkatkan kualitas informasi.
5. Lebih terjamin ke amanannya.
C. ETIKA SISTEM INFORMASI
1. Privasi : hak seseorang untuk
memberikan atau tidak informasi yang akan diakses.
2. Akurasi : data yang diberikan harus
tepat.
3. Propertis : perlindungan terhadap hak
cipta.
4.
Akses : memberikan akses kepada semua kalangan.
D. HUBUNGAN ETIKA DENGAN PEMANFAATAN SISTEM INFORMASI
Hubungan etika dengan pemanfaatan system
informasi itu sangat berkaitan dan memang susah untuk diberikan arti dalam
sikap sosial kita. Etika komunitas TI merupakan satu kepercayaan, standar, atau
pemikiran yang diterima seseorang, kelompok, atau komunitas TI tersebut.
Seluruh individu bertanggung jawab atas komunitas mereka. James H. Moor,
seseorang professor dari Darmouth memdefinisikan secara spesifik etika computer
sebagai analisis mengenai sifat dan dampak sosial teknologi computer, serta
formulasi dan justifikasi kebijakan untuk menggunakan teknologi tersebut secara
etis (Raymond Mc Leod, Jr, 1995).
Etika disini digunakan untuk menganalisis
sifat dan dampak sosial yang timbul dari penggunaan TI tersebut dan usaha-usaha
untuk menerima dan menghargai semua kegiatan yang mengarah kepada pengoperasian
dan peningkatan layanan TI, serta usaha untuk menjauhkan dari usahausaha yang
mengancam, merusak, dan mematikan kegiatan TI secara langsung. Oleh karena itu
etika TI dalam teknologi informasi yang di dalamnya terdapat system informasi
sangatlah perlu diperhatikan dengan cara yang bijak dan bertanggung jawab
dengan menghargai karya seseorang dalam TI dan memberikan saran dan kritik
kepada karya tersebut melalui cara yang semestinya.
Isu-isu etika yang penting dalam hal ini
antara lain pelanggaran hak kekayaan intelektual, seperti penggunaan software
bajakan, bom e-mail, hacker, craker, privacy, kebebasan melakukan akses
pornografi dan hukum TI.
Menurut Hary Gunarto, Ph.D. (1998),
dasar ffilosofi etika yang akan dituangkan dalam hukum TI ini sering dinyatakan
dalam empat macam nilai kemanusiaan universal yang meliputi hak solitude (hak
untuk tidak diganggu), anonymity (hak untuk tidak dikenal), intimity
(hak untuk tidak dimonitor), dan reserve (hak untuk mempertahankan
informasi individu sehingga terjaga kerahasiaannya).
Masih
menurut Hary Gunarto, Ph.D, meskipun permasalahan etika dan hukum TI dan
internet sangat pelik, namun beberapa tindakan yang dianggap tidak etis menurut
perjanjian internasional telah berhasil dirumuskan, seperti:
- Akses ke tempat yang tidak menjadi haknya.
- Merusak fasilitas computer dan jaringan.
- Menghabiskan secara sia—sia sumber daya yang berkaitan dengan orang lain, computer, ruang hardisk, bandwith, komunikasi, dan lain-lain.
- Menghilangkan atau merusak integritas dan kerjasama antar system computer.
- Menggangu kerahasiaan individu atau organisasi.
E. PERLUNYA BUDAYA ETIKA
Hubungan antara CIO dengan perusahaan
merupakan dasar budaya etika. Jika perusahaan harus etis, maka manajemen puncak
harus etis dalam semua perkataan dan tindakannya karena orang yang paling
bertanggung jawab terhadap etika computer adalah CIO.
Perlunya budaya etika dalam system
informasi karena fenomena kejahatan transnasional yang berkembang pesat. Alas
an pentingnya etika computer adalah kelenturan logika dan factor transformasi.
BAB III
KESIMPULAN
Dari pembahasan diatas dapat disimpulkan
bahwa, etika dalam system informasi memiliki keterkaitan, baik dari sisi
positif maupun negative. Dengan begitu maraknya tindakan kejahatan computer,
dibutuhkan strategi untuk meminimalisir kejahatan tersebut. Untuk itu
diperlukan suatu etika/kode etik dalam penggunaan system informasi.
Hubungan etika dengan sistem informasi itu memberikan gambaran perilaku manusiawi yang dimiliki oleh setiap manusia namun harus berdasarkan norma-norma yang sesuai dengan kemasyarakatannya. Akhirnya hubungan keduanya dapat menjadi tolak ukur untuk dapat menggunakan sistem informasi dengan cara yang mudah dan patut kepada aturan yang berlaku untuk kemudian hari dapat dimanfaatkan dengan baik dan bijak oleh generasi berikutnya.
Hubungan etika dengan sistem informasi itu memberikan gambaran perilaku manusiawi yang dimiliki oleh setiap manusia namun harus berdasarkan norma-norma yang sesuai dengan kemasyarakatannya. Akhirnya hubungan keduanya dapat menjadi tolak ukur untuk dapat menggunakan sistem informasi dengan cara yang mudah dan patut kepada aturan yang berlaku untuk kemudian hari dapat dimanfaatkan dengan baik dan bijak oleh generasi berikutnya.
Sumber : www.wikipedia.com