Jumat, 02 Desember 2011

SOFTSKILL

1. Perbedaan Pemrosesan File dan Sistem Basis Data
Pemrosesan File :
a. Timbulnya data rangkap (redundancy data) dan Ketidakkonsistensi data (Inconsistency  data).
b. Kesukaran dalam Mengakses Data.
c. Data terisolir (Isolation Data).
d. Masalah Pengamanan ( Security Problem ).
e. Apabila terjadi perubahan atau kesalahan pada program aplikasi maka pemakai tidak dapat
mengakses data.


Basis Data :
a. Terkontrolnya kerangkapan data
b. Terpeliharanya keselarasan (kekonsistenan) data
c. Data dapat dipakai secara bersama (shared)
d. Keamanan data terjamin
e. Terpeliharanya integritas data
2. Definisi Enterprise,Tuple dan Derajat (Degree):

  • Enterprise adalah suatu bentuk organisasi seperti bank, universitas, rumah sakit, pabrik dan sebagainya.
  • Tuple adalah kumpulan elemen-elemen yang saling berkaitan menginformasikan tentang suatu entitas secara lengkap.
  • Derajat (Degree) adalah  jumlah atribut yang dimiliki oleh sebuah table atau relasi.

3. Model data berbasis record: 
  • Model data relasional (relational)
  • Model data hierarkhi (hierarchical)
  • Model data jaringan (network)
 4. Dua bahasa dalam DBMS : 

  • DDL (Data Definision Language)
DML merupakan satu paket DBMS yang memperbolehkan pemakai untuk mengakses atau memanipulasi data sebagaimana yang telah diorganisasikan sebelumnya dalam model data yang tepat, dengan DML dapat dilakukan :
  • DML ( Data Manipulation Language )

DDL merupakan satu paket bahasa DBMS yang berguna untuk melakukan spesifikasi terhadap skema basis data. Hasil kompilasi dari DDL adalah satu set tabel yang disimpan dalam file khusus yang disebut Data Directory/Dictionery.

5.  (A) Atribut
Atribut merupakan kolom pada sebuah relasi. Setiap entitas pasti memiliki aribut yang mendeskripsikan karakter dari entitas tersebut. Penentuan atau pemilihan atribut-atribut yang relevan bagi sebuah entitas merupakan hal penting dalam pembentukan model data. (gampangnya adalah atribut merupakan keseluruhan table tersebut )Contoh :pada table diatas, table tersebut anggaplah judulny jadwal uts. Yang memiliki keterangan-keterangan pada jadwal uts seperti  Kode_Matkul, Nama_Matkul, SKS, Semester, Waktu, Tempat, Nama_Dosen. Maka kesemua itu adalah atribut

(B) Tuple
Tuple merupakan baris pada sebuah relasi atau kumpulan elemen-elemen yang saling berkaitan menginformasikan tentang suatu entitas secara lengkap. Satu record mewakili satu data atau informasi tentang seseorang. (gampangnya tuple adalah sub-judul dari sebuah table.) pada table diatas yang disebut tuple adalah: Kode_Matkul, Nama_Matkul, SKS, Semester, Waktu, Tempat, Nama_Dosen


(C) Domain
Kumpulan nilai yang valid untuk satu atau lebih atribut . (gampangnya domain adalah penjelasan atau isi dari sub-judul pada sebuah table) pada table diatas yang dimaksud domain adalah : IF-110 s.d. MA-115

(D) Derajat (degree)
Jumlah atribut dalam sebuah relasi. Atau panjangnya atribut. Pada table diatas, yang dimaksud derajat adalah 7 baris dan 5 kolom. Mulai dari Kode_Matkul s.d. Ir. Taufik Ismail

(E) Cardinalily
Jumlah tupel dalam sebuah relasi .(gampangnya jumlah keseluruhan baris dari sub-judul pada sebuah table) pada tabel diatas, cardinalily adalah 7 baris. Mulai dari sub-judul kode_matkul hingga Nama_dosen.

(F) Super key
Satu atribut / kumpulan atribut yang secara unik          mengidentifikasi sebuah tuple di dalam relasi ( gampangnya super key adalah sekumpulan tabel-tabel yang memiliki kaitan dengan sub-judul.) contoh: jika diatas adalah jadwal uts maka akan menjadi super key jika ada tambahan tabel yang berjudul nama-nama dosen.

(G) Primary key
Merupakan satu atribut atau satu set minimal atribut yang tidak hanya mengidentifikasikan secara unik suatu kejadian spesifik, tapi juga dapat mewakili setiap kejadian dari suatu entitas. Candidate key yang dipilih untuk mengidentifikasikan tuple secara unik dalam relasi. Setiap kunci candidate key punya peluang menjadi primary key, tetapi sebaiknya dipilih satu saja yang dapat mewakili secara menyeluruh terhadap entitas yang ada. (gampangnya prmary  key pada tabel diatas adalah IF-110 s.d MA-115.

Sabtu, 22 Oktober 2011

BASIS DATA


Himpunan kelompok data (arsip) yang saling berhubungan, yang diorganisasi sedemikian rupa, sehingga kelak dapat dimanfaatkan kembali dengan cepat.. Kumpulan data yang saling berhubunganyang disimpan secara bersama tanpa adanya pengulangan (redudansi) data. Kumpulan file/tabel/arsip yang saling berhubunganyang disimpan

Komponen - komponen dalam basis data :
·         Perangkat Keras (Hardware)
Komputer, memori, storage (Harddisk), peripheral, dll.
·         Sistem Operasi (Operating System)
Program yang menjalankan sistem komputer, mengendalikan resourcekomputer dan melakukan berbagai operasi dasar sistem komputer.
·         Basis Data (Database)
Menyimpan berbagai obyek database (struktur tabel, indeks,dll)
·         DBMS (Database Management System)
Perangkat lunak yang memaintain data dalam jumlah besar.
·         Pemakai (User)
·         Aplikasi (perangkat lunak) lain.
Program lain dalam DBMS.



Contoh perusahaan yang menggunakan basis data adalah perusahaan Ritel ,  mereka menggunakan program basis data berupa SIA (System Informasi Akuntansi)
Berikut contoh Subsistem SIA di Perusahaan Ritel.
Subsistem ini dapat digunakan sebagai dasar pembuatan modul aplikasi SIA. Sebagai contoh, dari Revenue Cycle bisa dibuat modul penjualan dan cash receipt. Modul penjualan dan Cash Receipt ini digunakan untuk departemen penjualan. Bagian entri data, bertugas mengentri data transaksi penjualan, dan akuntan melakukan pengecekan piutang yang jatuh tempo, memposting jurnal terkait revenue ke modul buku besar. Hasil dari entri data transaksi di bagian penjualan, nantinya bisa menghasilkan laporan penjualan dan bisa diintegrasikan dengan subsistem lainnya untuk menghasilkan laporan keuangan.


Input Data
Untuk efisiensi & efektifitas penginputan data transaksi yang sifatnya berulang dan frekuensinya tinggi, maka SIA harus dirancang sesuai dengan trasaction cycle yang ada dalam perusahaan. Berikut contoh analisis perancangan SIA dalam contoh perusahaan ritel. Untuk revenue cycle, SIA harus bisa menampung data No Invoice, Tanggal Transaksi, Nama Barang, Jenis Barang, Jumlah Barang, Harga Jual, dan Jenis Pembelian Tunai/Kredit. Bila data-data tadi dibuat dalam tabel, maka hasilnya adalah:
Tabel Penjualan
No Invoice
Tanggal Transaksi
Nama Barang
Jenis Barang
Jumlah Barang
Harga Jual
Tunai/
Kredit
11/xx/11
12/12/12
Buku
Alat tulis
10
3000
Tunai
11/xx/22
12/12/12
Pensil
Alat tulis
5
2500
Tunai
12/xx/11
12/12/12
Lifebuoy
Sabun mandi
1
5000
Kredit
Tabel penjualan diatas masih belum memenuhi bentuk normal kedua (2NF) dan masih terdapat redudansi data. Oleh karena itu, tabel penjualan ini perlu dinormalkan. Hasil normalisasinya adalah sebagai berikut:
Tabel Penjualan
No Invoice
Tanggal Transaksi
Kode Barang
Jumlah Barang
Harga Jual
Tunai/
Kredit
11/xx/11
12/12/12
1A
10
Rp3000
Tunai
11/xx/22
12/12/12
1B
5
Rp2500
Tunai
12/xx/11
12/12/12
2 S
1
Rp5000
Kredit
Tabel Sediaan
Kode Barang
Nama Barang
Jenis Barang
Jumlah Barang
Cost
Supplier
Alamat
Supplier
1A
Buku
Alat tulis
10000
Rp1000
Koko
Jogja
1B
Pensil
Alat tulis
200000
Rp2000
Alva
Batam
2S
Lifebuoy
Sabun mandi
30000
Rp4000
Anjar
Jakarta
Setelah tabel penjualan memenuhi bentuk normal (tabel sediaan belum), maka tahap selanjutnya adalah membuat otomatisasi penjurnalan, sehingga setiap kali terjadi penjualan, end-user hanya perlu mengentry data kedalam tabel penjualan, tapi secara otomatis penjualan akan bertambah seiring dengan bertambahnya kas/piutang. Cara mengotomatisasikannya adalah (dalam Microsoft Access), menambahkan satu field tersembunyi yang diberi default value ‘kode akun penjualan’ dalam chart of account. Kemudian, mengubah field tunai/kredit sehingga hanya berisi pilihan kas/piutang. Bila transaksi penjualan selalu tunai, maka field ini diperlakukan sama dengan field kode akun penjualan yang tersembunyi, bedanya field ini diisi dengan kode akun kas.
Selain mencatat penjualan dan kas, sistem penjualan yang terintegrasi dengan sediaan akan secara otomatis juga mencatat pengurangan sediaan dan cost of good sold.


Query
Untuk menghasilkan laporan keuangan, maka data-data transaksi yang sudah diinput dalam sistem, harus diintegrasikan dan diquerykan. Kunci pengolahan query ada pada kode akun dan tanggal transaksi. Berikut logika query:


Dalam gambar diatas, dapat dilihat bahwa data-data transaksi dikelompokkan dalam query-query utama akuntansi yang digunakan untuk membentuk laporan keuangan. Pengelompokan ini berdasarkan grup kode akun.
Dibawah ini adalah query yang digunakan untuk membentuk laporan Laba/Rugi, dan query LR yang digunakan sebagai input untuk perubahan modal yang nantinya akan masuk ke neraca.



Sedangkan dibawah ini adalah query yang digunakan untuk membentuk Neraca:



Query-query diatas selain dikelompokkan berdasar kode akun, juga perlu dikelompokkan berdasar tanggal transaksi. Fungsinya adalah menghasilkan laporan keuangan pada periode tertentu atau pada tanggal tertentu. Misalnya: laporan laba/rugi bulan januari tahun 2008. Data-data yang masuk ke laporan ini dibatasi dengan grup kode akun Pendapatan dan Biaya, juga tanggal transaksi pada bulan januari 2008.

Kesimpulannya :
Sistem yang terdiri atas sekumpulan tabel datayang saling berhubungandan sekumpulan program(DBMS: Database Management System) yang memungkinkan berbagai user dan/atau program lain dapat mengakses dan memanipulasi tabel-tabel tersebut.