Rabu, 28 Maret 2012


Peluang Usaha Bidang Pertanian.

Sesuatu yang ironis dan kontradiktif, bangsa Indonesia selama ini dikenal sebagai negara agraris, tetapi pada kenyataannya minat masyarakat, terutama generasi mudanya luntur untuk mendalami ilmu pertanian.
Hal ini bisa dilihat dari banyaknya kursi kosong pada lembaga-lembaga pendidikan program study bidang pertanian di tanah air.

Kondisi tersebut terus berlangsung hingga kini. Banyaknya kursi kosong karena adanya anggapan bahwa study bidang pertanian merupakan salah satu yang tidak populer. Mudah-mudahan cepat berubah ya, mengingat kita ini negara agraris, masa iya beras kudu impor mulu.  Gak malu apa



Bisa dibayangkan, ketika kebutuhan pangan semakin meningkat dan tidak ada lagi yang mau mengurus dan mengembangkannya. Padahal, di luar negri sana berlomba-lomba mengembangkan sektor pertanian sebagai tulang punggung ekonomi di era pasar global dewasa ini.

Banyak sebab yang melatar-belakangi persoalan di atas, mengapa animo masyarakat terutama generasi mudanya tidak lagi tertarik dan luntur untuk menimba ilmu pertanian.

Paling utama yang menjadi penyebab lunturnya menimba ilmu pertanian disebabkan, adanya asumsi di tengah masyarakat bahwa menekuni usaha pertanian adalah merupakan pekerjaan yang tidak memiliki prospek cerah untuk menjamin masa depannya. Menimba ilmu pertanian masih diasumsikan atau dianggap kurang prospek dan tetap akan miskin.

Kecenderungan ini dibuktikan dengan kenyataan di tengah-tengah masyarakat kita, para orang tua menyarankan kepada anak-anaknya untuk bersekolah ke lembaga pendidikan non pertanian yang menurut anggapannya mempunyai prospek cerah dari pada ilmu pertanian, ironis.

Dalam upaya mengembangkan sektor pertanian yang merupakan tulang punggung prekonomian nasional, Pemerintah sudah sewajarnya memperhatikan sektor pertanian di Tanah Air. Terutama promosinya yang harus lebih gencar, agar dunia luar tahu bahwa produk pertanian Indonsia tidak kalah dengan negara lain.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar